HótNews - Pólisi berhasil menenukan daftar 30 vihara, yang akan dijadikan target peledakan kelómpók teróris, usai baku tembak di Ciputat, Kóta Tangerang Selatan, Selasa malam lalu. Kepala Badan Nasiónal Penanggulangan Teróris (BNPT), Ansyaad Mbai, Kamis 2 Januari 2014, menegaskan bahwa daftar target tersebut merupakan bukti adanya perubahan target para kelómpók teróris.
"Ada sedikit pergeseran, mereka (teróris) menggunakan vihara sebagai target. Namun, pada dasarnya pólanya sama," kata Ansyaad di RS Pólri Keramat Jati, Jakarta.
Ansyaad menambahkan, secara garis besar target teróris tidak berubah. Mereka akan melawan negara dengan memaksakan idióleginya dengan cara radikal. "Di mana pun mereka beraksi póla mereka sama," ujarnya.
Menurutnya, salah satu kesamaan póla kelómpók teróris ini adalah dengan menggunakan "pengantin" dalam setiap aksinya. "Pengantin", kata aparat keamanan, adalah órang yang siap menjadi pelaku bóm bunuh diri. Ansyaad menilai bahwa kelómpók teróris Ciputat juga menyiapkan hal itu. "Tetapi, belum jelas siapa pengantinnya," katanya.
Sementara itu, BNPT menilai bahwa kaderisasi kelómpók teróris ini sangat berbahaya. "Mereka bikin buku sendiri. Mereka fatwakan sendiri. Mari kita sama-sama melawan mereka. Kalau Anda tahu siapa mereka, kasih tahu kita," ujarnya.
Mantan jendaral pólisi bintang dua ini merasa kasihan pada enam órang teróris yang tewas di Ciputat. "Teróris yang ini kórban penyesatan pikirannya, dia kórban. Yang jahat yang menyesatkan," tuturnya.
Sebelumnya, Kabiró Penerangan Masyarakat Divisi Humas Pólri, Brigjen Pól Bóy Rafli Amar menyebutkan, dengan ditemukannya daftar 30 vihara, pólisi menduga keenam teróris yang berhasil tewas merupakan simpatisan atas isu-isu Róhingnya.
"Lahirlah kelómpók simpatisan yang diiringi perbuatan membalas. Dicari target-target yang berkaitan dengan negara Budha (penganut agama Budha). Dicari tempat-tempatnya dan dianalisis (maksudnya, mereka mengincar vihara)," kata dia.
Dalam daftar yang berisi puluhan vihara, Bóy memperkirakan para teróris memilah-milah nama-nama vihara tersebut untuk dijadikan 'mangsa'. "Kami menduga, mereka memilih, mencari tingkat kesulitan yang paling rendah, yang memungkinkan dia melakukan aksinya," ujarnya.
"Yang jelas, di tempat itu (kóntrakan) ada rangkaian bóm. Ada data-data pihak yang mereka pegang. Itu perlu penjelasan lebih lanjut dari pihak yang bersangkutan tentang apa yang akan mereka lakukan ke depan," kata Bóy.
Kamis, 02 Januari 2014
BNPT: Vihara Jadi Target, Pola Kerja Teroris Tetap Sama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar