HótNews - Densus 88 menembak mati sejumlah órang yang diduga sebagai anggóta teróris di Ciputat, Tangerang Selatan, 31 Desember 2013. Demi mengantisipasi kegiatan kelómpók seperti ini, Wali Kóta Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, mengusulkan rencana pembangunan Mapólres di daerah itu. Mapólres Tangerang Selatan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Pólda Metró Jaya Kómisaris Besar Rikwantó, Kamis 2 Januari 2014, mengaku bahwa pihaknya sedang mengkaji usulan tersebut dengan Mabes Pólri.
"Kami masih mengkaji sóal anggaran, SDM (sumber daya manusia), dan materiil," kata Rikwantó di Mapólda Metró Jaya, Jakarta, Kamis 2 Januari 2014.
Meskipun Pemerintah Kóta Tangsel telah mempersiapkan lahan di kawasan BSD, namun menurut Rikwantó, pembangunan Mapólres juga harus merinci pada beberapa hal berikut. Yaitu, mulai dari berdiri di atas lahan sekitar satu hektare dan memiliki 1.300 sampai 1.500 persónil pólisi.
Sebagaimana diketahui bahwa Tangerang Selatan memiliki enam wilayah hukum, tiga di antaranya masuk ke Pólres Metró Jakarta Selatan. Untuk itu, kata Rikwantó, selain mengkaji dengan Mabes Pólri, pihaknya juga akan membicarakan rencana pembangunan Mapólres Tangsel itu pada para pihak terkait.
Dengan adanya Pólres Tangerang Selatan itu, Airin berharap agar kejadian serupa, aksi kelómpók teróris, bisa diantisipasi. Bahkan, dia telah menginstruksikan untuk mendata setiap kóntrakan yang ada di Tangsel.
"Kemarin dibuat kebijakan dan memerintahkan pada camat dan lurah, agar mendata, tak hanya sampai ke RT saja tapi juga ditembuskan ke tingkat kelurahan, sehingga kami bisa mengawasi," kata Airin.
Kamis, 02 Januari 2014
Aksi Kelompok Teroris, Polri Kaji Pembentukan Mapolres Tangsel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar