TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Utama PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, Michael Steven menyampaikan, penawaran saham perdana PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengalami kelebihan permintaan (oversubcribed) di tengah kondisi pasar yang belum kondusif saat ini.
"Ditengah gejolak ekonomi global dan belum kondusifnya Pasar akibat tapering off, kami bersyukur saham Sido Muncul alami kelebihan permintaan sebanyak 11,4 kali ini pertanda bagus," kata Michael, Rabu, (18/12/2013)
Michael melanjutkan tingginya permintaan menandakan bahwa investor baik lokal maupun asing sangat menyambut positif kehadiran saham yang bergerak dalam bisnis jamu ini.
Alhasil, saham Sido Muncul dapat terserap dengan sempurna. Namun sayangnya Michael tidak menjelaskan secara detail berapa porsi investor asing dan lokal yang menyerap saham perdana Sido Muncul.
Seperti diketahui saham SIDO siap listing pada Rabu, 18 Desember 2013. Saham SIDO bakal dibanderol diharga Rp 580 per saham dari kisaran harga sebelumnya di level Rp 540-660 per saham.
Adapun jumlah saham SIDO yang akan dilepas kepada publik yakni 1,5 miliar saham atau sebesar 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp100 per saham.
Dengan demikian, total dana yang akan diraih Manajemen Sido Muncul sebesar Rp 870 miliar. Sementara PT Kresna Graha Securindo dan PT Mandiri Sekuritas akan bertindak sebagai penjamin emisi (underwriter) Sido Muncul.
Rencananya, dana hasil penawaran umum persana saham (Initial Public Offering/IPO) sekitar 56 persen akan digunakan untuk peningkatana persediaan bahan baku, sekitar 42 persen untuk investasi Perseroan dalam pembelian tanah dan pembangunan baru beserta pembelian fasilitas penunjangnya.
Dana itu juga akan digunakan untuk antara lain untuk investasi pada Entitas anak PT Muncul Mekar, investasi di anak usaha PT Semarang Herbal Indo Plant, dan sisanya 2 persen untuk pengembangan sistem TI.
0 komentar:
Posting Komentar