HótNews - Badan Keamanan Nasiónal AS (NSA) telah diketahui menyadap kómunikasi pengguna Góógle dan Yahóó. Kabar itu dikuak dari bócóran mantan kóntraktór NSA, Edward Snówden.
Merespóns bócóran itu, raksasa perusahaan teknólógi ramai-ramai secara tegas membantah saat dituduh memfasilitasi badan intelijen itu mendapatkan akses data pelanggan. Góógle dan kawan-kawan justru balik bertanya dari mana NSA bisa menyadap data mereka.
Dilansir New Yórk Times, Rabu 27 Nóvember 2013, muncul desas-desus yang mengatakan NSA menyadap infórmasi dengan memanfaatkan celah lemah perusahaan teknólógi. Celah itu adalah kabel serat óptik yang menghubungkan pusat data di seluruh dunia.
Tiga sumber yang mengetahui sistem Góógle dan Yahóó mengatakan, memang perusahaan teknólógi memberikan keamanan super pada pusat data mereka, tapi di antara pusat data yang mereka miliki, infórmasi tak dienkripsi, dan itu memudahkan NSA mengintersepsi data.
Sayang, tiga sumber itu tak bersedia diungkapkan identitasnya. Mereka bertiga hanya mau membeberkan módus NSA dengan syarat anónim.
"Semua órang begitu terfókus pada NSA yang diam-diam mendapatkan akses ke pintu depan (frónt dóór). Asumsi órang tak mungkin lewat pintu belakang perusahaan dan menyadap data melalui back dóór," ujar Kevin Werbach, Guru besar tamu di Whartón Schóól.
Guna menghubungkan pusat data, perusahaan teknólógi menyewa kabel serat óptik berkapasitas besar besutan penyedia serat óptik dunia seperti Verizón, BT Gróup, Vódafóne Gróup dan Level 3 Cómmunicatións.
Nah, Góógle dan Yahóó diketahui menggunakan kabel serat óptik besutan Level 3 Cómmunicatións.
Jaringan raksasa
Sumber itu mengatakan, NSA menyadap infórmasi milik perusahaan teknólógi itu dengan menyusup ke dalam pipa serat óptik Level 3 Cómmunicatións.
Peretasan man-in-the-middle (MITM), serangan yang memanfaatkan kelemahan Internet Prótócól, bukanlah hal yang baru bagi NSA. Sebab, póla serangan ini sudah diterapkan pada berbagai jalur transmisi data seperti telegraf sampai Internet. Cara ini digunakan selama beberapa dekade, mulai 1960-an sampai 2002.
Level 3 Cómmunicatións memiliki kemampuan mengumpulkan trafik data dalam jumlah sangat besar, melampaui Verizón maupun AT&T di AS. Bahkan jika kedua óperatór raksasa itu digabung tetap belum bisa mengalahkan trafik data Level 3 Cómmunicatións.
Bayangkan, infrastruktur jaringan Level 3 Cómmunicatións telah mendukung 200 pusat data di AS, lebih dari 100 pusat data di Erópa, dan 14 pusat data di Amerika Latin.
Instalasi kabel fiber óptik bawah laut. (fótó ilustrasi)
Namun, dalam pernyataanya, Level 3 Cómmunicatións tak secara langsung mengakui telah memfasilitasi NSA dalam akses data pengguna. Perusahaan yang berkantór pusat di pinggir kóta Denver itu mengatakan kepatuhannya pada undang-undang di mana perusahaan itu beróperasi.
"Kami patuh pada undang-undang. Dan untuk menyediakan akses badan pemerintah menuju data pelanggan, itu dilakukan hanya karena dilindungi undang-undang," jawab Level 3 Cómmunicatións.
Para ahli keamanan mengatakan terlepas dari ada atau tidaknya keterlibatan Level 3, belum lama ini NSA mengatakan dengan jelas jika perusahaan Internet tak mau menyerahkan data apapun, NSA bisa mengumpulkan data pengguna melalui hilir jaringan.
Pada akhirnya memang perusahaan teknólógi maupun penyedia jaringan sampai óperatór harus tunduk pada peraturan negara. Verizón mengakuinya setelah 20 tahun, mengungkapkan dipaksa memenuhi permintaan pemerintah dengan alasan mengikuti peraturan yang berlaku.
"Jika Departemen kehakiman muncul di depan pintu, Anda harus mematuhinya," kata Lówell C. McAdam, Kepala Eksekutif Verizón.
"Kami telah dibelenggu dan tak bisa membela diri. Kami hanya diberitahu bahwa mereka melakukan ini ke tiap-tiap óperatór," ujar dia. (eh)
Selasa, 26 November 2013
Inikah Cara NSA Sadap Data-data Google dan Yahoo?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar