JAKARTA - Fungsi dan kelembagaan Perum Bulog terus menjadi sorotan. Perusahaan pelat merah ini dianggap sudah tidak konsisten menjaga ketersediaan stok beras karena harus mencari keuntungan.
Pengamat ekonomi Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai, hal tersebut menimbulkan inkonsistensi dalam menjalankan tugas Bulog sebagai penyangga stabilitas pangan. "Kalau tugas (Bulog) sebagai penyangga stok cadangan (bufferstock) beras dikendalikan oleh BUMN yang mencari keuntungan, maka yang terjadi justru ketidakkonsistenan dalam tugas utamanya itu," ulas Enny dalam diskusi Pangan Kita di Cikini, Jakarta, Senin (1/6). Karena itu, Enny mengingatkan pemerintah agar memperjelas kelembagaan Bulog. Hal itu berguna agar Bulog lebih fokus dalam menjalankan tugasnya. Jika fungsi Bulog sudah difokuskan sebagai unit penyangga stok pangan, semua pembiayaannya nantinya bakal ditutupi oleh pemerintah. "Kalau memang pemerintah ini menugaskan Bulog sebagai bufferstock, maka kelembagaan Bulog ini yang harus direform terlebih dahulu. Lembaga yang memang mempunyai tugas untuk stabilisasi harga, bukan untuk mencari keuntungan," tegas Enny. (chi/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar