JAKARTA - Bukannya mereda, perseteruan di internal Partai Golkar makin panas. Ketua Umum hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie (Ical) menyatakan akan mengambil alih kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar di Slipi, Jakarta Barat, yang selama ini diduduki oleh kubu Agung Laksono.
Ketua Dewan Pertimbangan Golkar kubu Agung Laksono, Siswono Yudo Husodo, meminta rekan-rekannya di kubu Aburizal Bakrie (Ical) untuk melihat keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengesahkan kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol dengan lebih komprehensif. Dia juga tak sepakat dengan rencana Ical mengambil alih kantor Golkar.
"Tak perlu, bisa kacau. Jangan lakukan cara-cara di luar hukum," kata Siswono .
Siswono menyatakan, putusan MPG yang menjadi landasan keputusan Menkumham mengesahkan kepengurusan Agung sudah bijak. Karena, MPG tidak memenangkan Agung, namun memintanya mengkoordinatori Golkar sebab AD/ART Golkar mengatur Musyawarah Nasional diselenggarakan DPP, maka Menkumham mengesahkan kepengurusan Agung, dengan catatan harus mengakomodasi kubu Pak Ical. "Ini keputusan yang arif," tandasnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Ancol, Lamhot Sinaga, menambahkan kubu Ical diingatkan untuk tak coba-coba mengambil alih kantor DPP Golkar. Dia menganggap rencana Ical 'mengkudeta' kantor Golkar amat terlambat. Karena seharusnya, hal itu dilakukan dari tahun silam. Pasalnya, saat itu masih sama-sama status quo. (aen/indopos/jpnn)
portal fakta dan berita indonesia terbaru
Berita lainnya : Rupiah Loyo, Menkeu: Sekarang Aman
0 komentar:
Posting Komentar