BERKECIMPUNG di bisnis kosmetik membuat Fajriyanti paham benar tentang merawat wajah. Berbagai ilmu didapatnya dari pakar kecantikan asal Eropa di berbagai pelatihan.
Skin care yang bagus terbuat dari 100 persen bahan baku saripati alami tumbuhan. Diproduksi dari biji, buah, bunga, dan tumbuhan obat. Fajriyanti mencontohkan kosmetik Swedia yang menjadi bisnisnya. "Skin care yang berkualitas, aman digunakan," terangnya. Tidak akan menimbulkan perih, merah, panas bahkan membuat kulit mengelupas. Jika digunakan menimbulkan alergi, Anda perlu waspada. Fajriyanti menjelaskan, yang membuat gatal biasanya mengandung hydroquinon atau mercury tingkat tinggi. "Ini berbahaya, terserap di kulit melalui pori-pori akan merusak ginjal," terangnya. Ciri-cirinya produk seperti ini, jika digunakan sekitar dua hingga tiga bulan kulit terlihat putih. Tapi jika tidak digunakan lagi akan membuat kulit hitam. Kondisi kulit menjadi rusak karena pecahnya pembuluh darah di wajah. "Sifat asam atau basa yang melampau ambang batas membuat kulit terasa keset, seperti tertarik kencang," jelasnya. Padahal ini mengikis ecollagen alami kulit wajah sehingga saat berhenti menggunakan, kulit timbul keriput terutama di daerah mata dan garis senyum. Jangan mudah tergoda iklan dengan slogan "putih itu cantik". Putih inilah cikal bakal mindset menyesatkan sehingga perempuan berlomba-lomba menggunakan pemutih tanpa memerhatikan kualitas. Ujung-ujungnya justru keracunan kosmetik. Karena warna kulit masyarakat Indonesia beraneka ragam. "Jadi kita ubah slogan untuk menghindari itu," ujarnya. Slogan yang benar, kulit cantik adalah kulit cerah. Jadi, apapun warna kulitnya jika cerah dan kenyal berarti perempuan itu cantik. "Kulit sawo matang jika dirawat dengan benar dan sehat malah exotic," jelasnya. (her2/k9/jpnn)
portal fakta dan berita indonesia terbaru
Berita lainnya : Konser di Indonesia, Katy Perry Cuma Minta Dua Ini-
0 komentar:
Posting Komentar