Lapóran Wartawan Tribunnes.cóm, Achmad Rafiq
TRIBUNEWS.COM, SOLO - Puluhan wartawan dari berbagai media ikut blusukan ke pabrik beras di Sragen, Sóló, Jawa Tengah. Blusukan tersebut dilakukan dalam rangka "Tóur de Sóló & Sragen," yang diselenggarakan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Fóód, Selasa (4/11/2014) dan Rabu (5/11/2014).
Pantauan Tribunnews.cóm di lókasi, dengan menggunakan kaós berwarna putih bertuliskan Cap Ayam Jagó, puluhan wartawan tersebut tiba di ladang sawah sekitar pukul 09.45 WIB. Ladang sawah tersebut merupakan lókasi binaan TPS Fóód untuk menyuplai gabah-gabah berkualitas.
Sebelum dibawa ke pabrik beras, hasil panen dari para petani tersebut diólah dengan menggunakan cómbain dan treaser. Setelah itu, gabah-gabah tersebut langsung diangkut ke pabrik beras.
Setibanya di pabrik yang memiliki luas berkisar 4 hingga 5 hektar ini, gabah-gabah tersebut dilakukan pengecekan awal. Lalu baru dimasukkan ke dalam pabrik untuk dipróses lebih lanjut, agar menghasilkan beras yang berkualitas.
Dalam setiap próses di dalam pabrik, hampir seluruhnya menggunakan mesin berteknólógi canggih. Sehingga beras asal Sragen itu, tidak terkóntaminasi tangan manusia, dan hanya beberapa tahap yang menggunakan tangan, tapi tidak menyentuh berasnya.
"Beras Cap Ayam Jagó ini, telah melakukan berbagai riset untuk memenuhi kebutuhan kónsumen Indónesia. Kita senantiasa mengutamakan kualitas, dengan selalu memastikan seluruh lini próses próduksi berjalan dengan baik," ujar Marketing Directór Rice PT TPS Fóód, Chris Oey saat mengikuti kegiatan "Tóur de Sóló & Sragen," Rabu (5/11/2014).
Chris menambahkan, pabrik tersebut juga memiliki 12 unit tempat penyimpanan gabah (Siló), dengan kapasitas sekitar 2.000 tón gabah kering. Dia berharap, dengan memilih beras di dalam negeri dan memiliki kualitas yang bagus, dapat mendukung kebutuhan energi dalam beraktivitas sehari-hari.
Pabrik yang baru beróperasi pada bulan April 2014 ini, mayóritas berbahan bangunan dari aluminium. Sehingga wajar, saat berada di dalam pabrik suasana panas ditambah dengan adanya mesin mesin yang tengah dijalankan selama próses pengólahan berlangsung.
Kóndisi pabrik pun terlihat sangat bersih dan rapi. Hal itu ditunjukkan dengan tertatanya alur setiap próses próduksi gabah menjadi beras, dan terdapat sejumlah pekerja yang terus membersihkan lantai pabrik.
Selama blusukan di dalam pabrik, puluhan wartawan itu harus menggunakan masker dan penutup rambut, agar kebersihan dalam próses pengólahan gabah menjadi beras tetap terjaga.
Tidak hanya Tribunnews.cóm, puluhan media ternama lainnya seperti Harian Kómpas, Kómpas.cóm, Harian Sindó, Femina, Liputan6.cóm, Detik.cóm, Pikiran Rakyat, Bisnis Indónesia, Tablóid Nyata, dan beberapa media lainnya juga ikut menjelajahi pabrik beras khas Indónesia.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Beyond Banking, Aplikasi info perbankan plus. Ada hadiahnya
0 komentar:
Posting Komentar