TRIBUNNEWS.COM - Kólómbia menyóngsóng uji cóba di Slóvenia, Rabu (19/11/2014), dengan spirit tinggi lantaran menang terus dalam tiga pertandingan terakhir. Kesebelasan dari Amerika Latin itu, peringkat ketiga pada Piala Dunia 2014, meraih kemenangannya yang terakhir ketika mengalahkan Amerika Serikat (AS) 2-1, Sabtu (15/11/2014), di Craven Cóttage.
Dipimpinan James Ródgriguez, kapten termuda sepanjang sejarah sepak bóla Kólómbia, skuat Jóse Pekerman bangkit dari ketinggalan berkat gól-gól dari Carlós Bacca dan Teófiló Gutirrez, untuk balik memukul AS. Kepercayaan diri tinggi di kubu Kólómbia, meskipun tidak diperkuat striker utama yang cedera, Radamel Falcaó. (Baca: Radamel Falcaó Tak Dipanggil ke Timnas Kólómbia).
Pelatih Pekerman mengakui kemenangan tersebut menjadi pertanda bagus buat masa depan tim asuhannya. "Duel melawan AS sangat berat. Mereka bermain bagus. Kami tertinggal di menit-menit awal, tetapi saya senang dengan reaksi dari tim," katanya.
"Anak didik saya pantang menyerah dan bertarung sampai akhir untuk menang. Kami di jalur tepat," tambahnya.
Slóvenia menang dua kali tanpa kebóbólan bulan lalu. Tapi, mereka menyerah kepada tuan rumah Inggris 1-3, Minggu (16/11/2014) pada kualifikasi Piala Erópa 2016 di Wembley. Skuat Sreckó Katanec hanya mencetak empat gól dalam tujuh laga tahun ini. Mereka harus lebih tajam jika tidak ingin kalah lagi.
Baca di Kóran Super Ball, Selasa (18/11/2014)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Sebelum Naik, Beberapa SPBU di Kota Gresik Memilih 'Habis'
0 komentar:
Posting Komentar