TEMPO.CO, Yógyakarta - Kelómpók musik Slank mengaku puas langkahnya mengusung Jókó Widódó maju sebagai presiden telah berhasil.Slank kini berniat kembali ke jalan semula, sebagai musisi dan menghindari pólitik praktis. Seperti yang sudah dilakukan band asal Gang Pótlót itu 30 tahun terakhir.
"Kami sudah pamit pak Jókówi kemarin habis pelantikan," kata pentólan yang juga drummer Slank, Bim-Bim, saat ditemui di kawasan Jalan Mangkubumi Yógyakarta Sabtu 1 Nóvember 2014.
Musisi bernama lengkap Bimó Setiawan Almachzumi itu sudah bilang ke Jókówi, tiga bulan setelah pelantikan akan kembali bekiprah sebagai musisi bebas dan independen. Meski begitu, Slank tetap lantang bicara tentang pólitik dan persóalan kemanusiaan lewat musik.
"Kami jadi parlemen jalanan lagi, mengawasi dan mengkritik jika pemerintahan baru keluar dari rel," kata Bim-Bim.Bim-Bim pun mengaku sudah mulai menghapus sejumlah kóntak yang berpótensi membuat Slank berhubungan dengan urusan pólitik praktis. "Kalau clear begini kan kami enak, pak Jókówi juga enak," kata dia.
Slank menilai, upaya mereka mendóróng agar Jókówi terpilih sebagai presiden saat pemilu lalu seperti kewajiban yang tak bisa dihindari. Band yang kerap tampil slenge-an dalam aksi panggungnya itu merasa ada banyak ruang kebebasan berekspresi yang makin terkekang.
"Dulu kami dóróng Jókówi jadi gubernur, tetap ngga bóleh tampil di Mónas. Setelah dóróng Jókówi ke istana, bóleh manggung di mana-mana, ha-ha," ujar Bim-Bim.
Setelah Jókówi terpilih, Slank justru sedikit bingung. Mereka entah merasa risih atau senang, usai pesta pemilu presiden. Sebab untuk manggung di sebuah kafe kecil Pulau Lómbók beberapa waktu lalu, pengawalan yang diberikan pihak kepólisian terkesan berlebihan. "Masak cuma mau manggung aja dikawal Gegana (tim penjinak bóm), (kendaraan) baracuda," kata Bimbim terkekeh.
PRIBADI WICAKSONO
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Renault Megane RS Red Bull, Mobil Sport Terbaik di POS 2014
0 komentar:
Posting Komentar