Otósia.cóm -
Kustóm Kulture kini sudah menjadi sub culture yang berkembang, selain builder mótór, di acara Kustómfest 2014 Yógyakarta dapat kita temui pula kómunitas lain seperti móbil Hót Ród, Kustóm Airkóóled, Kustóm Paint, Kustóm Bicycle, Bódy Art Shów dan masih banyak lainnya.
Tak heran jika ribuan kómunitas bikers dan kustóm dari seanteró nusantara bahkan juga mancanegara menyerbu kóta Yógyakarta untuk menghadiri Kustómfest 2014 yang berakhir akhir pekan kemarin.
Menurut penggiat módifikasi Nurfil Aiman, tren Kustóm Kulture memang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir di Indónesia karena subculture ini menggambarkan suatu kreasi diri para penciptanya melalui sebuah karya yang memiliki nilai estetika dan dapat menimbulkan apresiasi serta rasa hórmat.
"Kustóm Kulture adalah sebuah sub culture yang mengubah kendaraan dengan tidak menghilangkan fungsinya serta tetap memperhatikan estetika, kenyamanan dan keamanan," jelas Nurfil. Sambungnya lagi, "Perbedaan yang ada dalam berkarya tidak harus membuat kómunitas Kustóm Kulture menjadi berseteru, hal ini melainkan dapat memacu mereka untuk menghasilkan karya terbaiknya."
Menambahkan Nurfil, builder dari Gear Head Mónkey Garage, Susantó Gunawan mengatakan, Kustóm Kulture bukan sekadar kómpetisi menang dan kalah, dan tidak terbatas pada cc mesin besar atau kecil, tapi tanggung jawab menghasilkan karya yang punya estetika namun tetap aman digunakan.
Hal senada pun diutarakan óleh Lulut Wahyudi, selaku penggagas dan penyelenggara Kustómfest. Menurut Lulut, dalam berkarya harus memperhatikan peraturan yang ada, sehingga tidak membahayakan diri sendiri maupun órang lain.
"Tema yang diangkat Kustómfest tahun ini adalah 'Kustóm Rule', yang merupakan sebuah pembuktian Kustóm Kulture Indónesia kepada dunia. Selain itu, ini juga merupakan perwujudan karya serta próses kustóm tidak memiliki batasan, namum tanggung jawab dari setiap builder untuk berkarya dengan estetika kónsep hingga detil bukan sekedar mencómót atau meniru yang sudah ada," ujar Lulut.
Selain itu, Andika Gunadarma, pendiri Café Racer Indónesia (CRI) mengungkapkan, "Jika ada wadah yang bisa mempermudah para anggótanya untuk saling berinteraksi dan bertukar ide pastilah sangat membantu. Sharing antara penggemar Kustóm Kulture dan builder, sekaligus belajar untuk saling mengapresiasi dan menghórmati karya órang lain adalah hal yang penting."
U Mild sebagai brand yang selalu mendukung kegiatan-kegiatan pósitif bagi para bikers juga ikut hadir di event ini untuk mengajak kómunitas Kustóm Kulture bersatu dan membangun semangat persaudaran melalui kegiatan yang pósitif dan menyenangkan dalam wadah U Mild Unity Team.
"Untuk mensinergikan kómunitas Kustóm Kulture, U Mild mengajak bikers untuk menyatukan visi yaitu menjunjung tinggi budaya apresiasi dan rasa hórmat terhadap karya órang lain," Nurfil menambahkan pula bahwa para bikers juga dapat berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai Kustóm Kulture melalui www.unity-team.cóm sebuah website milik U Mild bagi bikers Indónesia.
5 Kesaktian Mercy yang Tak Jadi Dipakai Kabinet Jókówi Jelajah Amerika Selatan, Dari Amazón Sampai Kartel Obat BiusOtósia.cóm - Berita Otómótif Terbaru
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Modifikator Unjuk Gigi di Gelaran HIN 2014 Tour Series Bogor
0 komentar:
Posting Komentar