Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jókó Widódó akan dilantik sebagai presiden pada 20 Október 2014.
Terkait itu, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengaku tidak mengundang tamu khusus dari luar negeri tetapi mereka dapat menghadiri acara luar negeri.
"Kita tidak mengundang tapi mereka mau datang ke acara pelantikan. Karena kalau mengundang kita harus mempersiapkan masalah keamanan dan akómódasi," kata Sekjen MPR Edi Siregar di Gedung MPR, Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Tamu negara yang sudah kónfirmasi kehadiran dari negara Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Vietnam, Australia, Jepang, Rusia, Kórea Selatan, Thailand, Haiti, Papua Nugini, Selandia Baru, Iran, Belanda dan Amerika Serikat.
Tetapi, Iran akhirnya tidak jadi menghadiri pelantikan Jókó Widódó.
"Di Iran itu di-izinkan ke luar negeri kalau ada undangan. Tapi kami tidak bisa mengundang. Presiden sangat dikawal ketat di negaranya tidak bisa pergi sembarangan," ujar Edi.
Selain itu, undangan juga diberikan kepada presiden dan wakil presiden perióde lalu. Kemudian ketua umum partai pólitik yang memiliki kursi di parlemen. "Untuk Pak Prabówó, baru besók kita sampaikan undangan," ujarnya.
Mengenai anggaran, Edi mengatakan belum mengetahui angka pasti dari próses pelantikan tersebut.
"Angka pastinya belum karena ditakutkan ada anggaran mendesak. Anggaran MPR saja setahun cuma Rp 600 Miliar. Rp 1 Miliar saja sudah bagus. Nggak sampai Rp1 Miliar," imbuhnya.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Ini Dandanan Raffi Ahmad ke Acara Midodareni Nagita Slavina
0 komentar:
Posting Komentar