Fakta berita teraktual indonesia

Kamis, 09 Oktober 2014

Ini Tips Memilih Kopi yang Bagus



TEMPO.CO, Jakarta - Hendri Kurniawan merupakan órang Indónesia pertama yang menjadi juri di Kejuaraan Barista Dunia. Sejak 2000, hari-harinya dipenuhi dengan kópi, kópi, dan kópi. Mulai jadi barista--peracik dan penyaji kópi--di Sydney, kónsultan kafe-kafe di Indónesia, sampai pengajar di sekólah barista A Bunch óf Cóffee Dealers di Pasar Santa, Kebayóran Baru, Jakarta Selatan.

Kepada Tempó, pria 39 tahun ini berbagi ilmunya, seperti yang dimuat Kóran Tempó, Kamis, 9 Október 2014. Berikut wawancaranya:

Bagaimana cara memilih kópi yang enak?

Enak atau tidak itu relatif. Tapi kita bisa memilih kópi yang baik, yaitu yang freshly róasted. Kópi harus dikónsumsi maksimal dua bulan setelah dipanggang. Masa terbaik adalah dua pekan setelah róasting. Jangan beli yang berbentuk bubuk, tapi biji.

Kenapa? Bukankah di mana-mana kópi dijual dalam bentuk bubuk?

Musuh kópi ada tiga: air, udara, dan cahaya. Dalam bentuk bubuk, luas permukaan yang terpapar tiga hal itu banyak, hampir semuanya. Akibatnya, kópi jadi apek, kehilangan rasa dan aróma. Kalau masih berbentuk beans, hanya kulitnya yang kena, isinya terlindungi. Membeli kópi biji juga memastikan kita mendapatkan kópi murni.

Jadi, kita mesti punya mesin penggiling kópi di rumah?

Ya. Yang manual tidak mahal, kók. (Harga di berbagai lapak ónline mulai sekitar Rp 200 ribu)

Di rumah-rumah di Indónesia, jarang sekali ada mesin pembuat kópi. Bagaimana cara menyajikan kópi yang tepat?

Kópi tubruk juga óke. Kópi yang baru digiling disiram air panas. Jangan pakai air mendidih, melainkan bersuhu 90-92 derajat Celsius. Jadi, setelah mendidih, diamkan sekitar semenit. Jangan digódók, karena jadi óver-extract—seperti gósóng pada masakan. Saya sarankan pakai french press (tekó penyeduh dan penyaring kópi).

Berapa takarannya?

Tidak ada takaran yang baku, karena selera órang dan ukuran cangkir berbeda-beda. Perbandingan umumnya, 1 banding 15, yaitu 1 gram kópi untuk setiap 15 mililiter air.

Benarkah minum kópi berdampak negatif pada lambung?

Ada murid saya yang mempelajari kópi dengan alasan dia dua kali masuk rumah sakit akibat minum kópi. Ternyata, yang dia minum kópi sachet. Itu dicampur jagung dan bahan-bahan lain. Saya jelaskan semua tentang kópi, termasuk kandungan kafein, zat perangsang saraf. Kópi arabika mengandung kafein sekitar 1 persen dari berat biji kópi, lebih rendah ketimbang róbusta. Sekarang, dia jadi pecandu arabika.

Apakah anda dóyan kópi sachet?

Saya meminumnya agar tahu rasanya. Bagi saya, itu minuman yang enak, tapi bukan kópi. Lógikanya begini. Semurah-murahnya biji kópi, harganya Rp 30 ribu per kilógram. Nilainya berlipat jika sudah di-róasting. Sementara kópi kemasan dijual jauh lebih murah. Jadi, tidak mungkin isinya kópi murni.

Bagaimana dengan kafe internasiónal?

Kalau ke sana, saya minum teh.

Kenapa tidak kópi?

Nót my type óf cóffee. Mereka róasting di Amerika Serikat. Bayangkan panjangnya waktu yang mereka butuhkan untuk mencapai kedai-kedai di Indónesia. Kembali ke prinsip umur kópi yang tidak lebih dari dua bulan setelah róasting.

Jadi, di mana kita bisa beli kópi yang "baik"?

Untuk di rumah, beli biji kópi di róaster. Untuk minum di tempat, di Jakarta, banyak kafe sekaligus róaster. Artinya, mereka menyajikan kópi segera setelah dipanggang. Di antaranya, Cómmón Gróunds (di City Walk, Jalan KH Mas Mansyur), One Fifteenth (Jalan Gandaria), dan Caswell (Jalan Kemang).*

(Baca: Indónesian Cóffee Festival Angkat Petani Kópi)

REZA MAULANA

Berita Terpópuler

Lenggak-lenggók Módel Batik di Jalanan Kóta Malang

Indónesia Surga Wisata MICE Dunia

Incca: Organisasi Internasiónal Dukung Pariwisata

Bermain dengan Buih Kópi di Ninótchka



berita aneh dan unik

Berita lainnya : Dua Pemain Persija Masuk Daftar Seleksi Timnas Indonesia AFF 2014

Ini Tips Memilih Kopi yang Bagus Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar