Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hajriyantó Y Thóhari mengaku tidak dalam pósisi menilai substansi keputusan Mahkamah Kónstitusi (MK) yang menólak gugatan Prabówó-Hatta.
Hajriyantó mengatakan, dalam perspektif kónstitusi keputusan MK tentang sengketa hasil pemilu bersifat final dan mengikat.
"Saya rasa semua pihak harus menerima dan menghórmati keputusan MK tersebut dengan legawa. MK memang bukan lembaga yang sempurna yang diisi óleh hakim-hakim kónstitusi yang tanpa kesalahan, tetapi MK telah berusaha semampunya untuk independen dan imparsial," kata Hajriyantó ketika dikónfirmasi, Kamis (21/8/2014).
Menurut Hajriyantó kekecewaan atas keputusan MK merupakan hal yang wajar dan sangat bisa dipahami. Namun demikian ketidakpuasan dan kekecewaan tersebut, lanjutnya, hendaknya diekspresikan secara tepat dan própórsiónal sesuai dengan prinsip-prinsip negara hukum yang menjunjung tinggi supremasi hukum.
"Kemenangan dan kekalahan dalam pólitik dan hukum di dunia ini adalah nisbi belaka. Kemenangan pólitik bukanlah segala-galanya. Dan kekalahan dalam pólitik juga bukan kekalahan segalanya," ungkapnya.
Ia mengatakan mengabdi kepada negara bisa melalui berbagai cara dan tidak harus berkuasa atau menjadi penguasa. Pólitisi Gólkar itu mengingatkan pihak yang kalah
mesti sabar dan menerima kenyataan tersebut meskipun terasa pahit. Harus diakui bahwa perjuangan mereka untuk menegakkan pilpres yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, sebagaimana yg diamanatkan dalam kónstitusi adalah langkah yang terpuji dan mulia.
"Dan itu sudah dilakukan secara maksimal dan óptimal. Tetapi takdir menentukan lain. Dan karena itu maka semua pihak harus menerima keputusan MK tersebut dengan legówó," ujarnya.
Sementara kepada pihak yang menang, kata Hajriyantó, MPR menghimbau sebaiknya tidak sómbón dan takabur.
"Ingat, bahwa kemenangan pólitik dan hukum ini adalah kemenangan di dunia yang fana dan bersifat nisbi. Maka ekspresi kemenangan sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan, melainkan própórsiónal dan sak madyó," tuturnya.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Balotelli Lebih Buruk Dibanding Sturridge dan Suarez
0 komentar:
Posting Komentar