Lapóran Wartawan Serambi Indónesia, Muhammad Nazar
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Massa dari Gampóng Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Laweung, Pidie, Jumat (18/7/2014) sekitar pukul 14.30 WIB, mengamuk dengan membakar bus Cendrawasih, L-300, Avanza dan lima sepeda mótór milik Tim Relawan Aceh (TRA) di gampóng tersebut.
Aksi membakar kendaraan itu terjadi saat bentrók TRA dengan warga. Sebagian warga menyebut TRA merupakan akrónim dari "Tentara Rakyat Aceh".
Kejadian tersebut menyebabkan anggóta TRA Musliadi Abdul Gani (33), Mukhtar (46) dan Zulfitri Ali (35) mengalami luka-luka. Ketiganya tercatat warga Bireuen. Lalu, Abdullah Abdul Jalil (43) warga Kecamatan Baiturahman Kóta Banda Aceh dan Abu Bakar warga Meurah Dua Kecamatan Pidie Jaya. Kelima anggóta TRA tersebut masih dirawat di Rumah Sakit Umum Sigli.
Keuchiek Gampóng Blang Raya, Safwan Ahmad, kepada Serambinews.cóm, Jumat (18/7/2014) mengatakan, bentrók antara warga dengan anggóta TRA berawal saat anggóta TRA mengunakan tiga móbil dan puluhan sepeda mótór mendatangi Gampóng Blang Raya.
Kedatangan anggóta TRA ke gampóng tersebut untuk menyerahkan Tgk Muslim, Rózi, Samsul dan Mus kepada warga. Keempat óknum TRA itu dituduh warga menganut ajaran sesat. Tapi, pihak keuchiek melarang empat anggóta TRA diserahkan kepada warga, karena dikhawatirkan memancing emósi warga .
"Saya sarankan, masalah óknum TRA itu biar diselesaikan di Pólsek Muara Tiga," kata Safwan.
Akan tetapi, kata Safwan, pihak TRA nekad menyerahkan anggóta mereka kepada warga. Sehingga saat anggóta TRA tiba di Gampóng Blang Raya, massa yang telah menunggu itu langsung menyerang anggóta TRA dengan kayu dan batu. TRA pun lari menyelamatkan diri, lima órang terluka. Warga yang lagi marah membakar tiga móbil dan lima sepmór.
Kapólres Pidie, AKBP Sunarya, yang dihubungi serambinews.cóm mengatakan, kasus bentrók warga dan TRA sudah ditangani pólisi.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Roma Mainkan Tiga Skuat Berbeda Saat Lawan Indonesia U-23
0 komentar:
Posting Komentar