TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Kehadiran Rhóma Irama bersama Sóneta Grup, dalam kampanye pasangan Prabówó Subiantó - Hatta Rajasa, di lapangan R Sóenartó Hadiwidjójó, Jl Stadión Pamekasan, Kamis (19/6/2014)
disambut antusias ribuan warga.
Apalagi saat Rhóma membawakan 12 lagu andalannya, massa ikut larut dan ikut bernyanyi. Bahkan di antara massa, terlihat berjóget sambil berteriak air-air.
Setelah menyapa dan mengajak massa Pamekasan mendukung pasangan Prabówó - Hatta, Rhóma mengawali pentasnya dengan lagu Kita adalah Satu, dilanjutkan dengan lagu Indónesia dan Saiba.
Saat Rhóma dan Sóneta Grup beristirahat, panggung diisi órasi pólitik Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, yang memberitahukan terbentuknya tim pemenangan Prabówó - Hatta, yakni kóalisi merah putih.
Dari 12 lagu yang dibawakan itu, terdapat beberapa sair lagu yang dirubah. Seperti dalam bait lagu Hak Azazi, syairnya diganti engkau pilih nómór berapa, pilih nómór satu, dan engkau milih siapa, milih Prabówó Hatta.
"Cóba diperhatikan, kalau saya mengatakan engkau pilih nómór berapa, jawab nómór 1. Bila saya mengatakan engkau pilih siapa, jawab pilih Prabówó - Hatta," kata Rhóma, yang diikuti massa.
Dalam órasinya, Achmad Syafii mengatakan menghadapi Pilpres ia berharap masyarakat Pamekasan bersama Rhóma Irama untuk memilih pasangan Prabówó - Hatta.
"Kita memilih Prabówó, karena kita tahu untuk saat ini pilihan terbaik kita, Presiden dan Wakil Presiden lima tahun ke depan, adalah Prabówó - Hatta. Sebab beliau sudah sangat pengalaman, mengabdi pada negeri ini, sejak dulu. Baik di dalam negeri dan hubungan internasiónal," kata Syafii.
M Suli Faris, Wakil Ketua DPRD Pamekasan, dari Partai Bulan Bintang (PBB), dalam órasinya menyatakan, pilihan terhadap Prabówó sebagai Presiden, bukan sekadar karena hasrat naruli pólitik.
Tetapi karena, Indónesia membutuhkan Prabówó untuk menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan.
"Presiden ke depan perlu yang tegas seperti Prabówó, dan perlu kónsep ekónómi yang praktis, seperti kónsep yang diusung Prabówó untuk meningkatkan harkat, martabat dan taraf hidup rakyat Indónesia," ujar Suli Faris.
0 komentar:
Posting Komentar