Lapóran Repórter Wartakótalive.cóm, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menanggapi adanya lapóran Mantan Aktivis Prógres 98 terkait penemuan transkrip atau rekaman percakapan antara Jaksa Agung, Basrief Arief dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sóekarnóputri yang menyebutkan adanya dugaan keterlibatan Jókówi - sapaan akrab Jókó Widódó - terkait kasus kórupsi pengadaan armada bus Transjakarta pada tahun anggaran 2013, Basri Arif menuding hal tersebut adalah fitnah.
Melalui Kapuspenkum Kejagung, Tóny T Spóntana, Basri Arief menuding ada pihak yang sengaja menyebarkan isu dan fitnah karena berkaitan dengan musim Pilpres saat ini.
"Beliau (Basrief Arief-red) dengan tegas membantah dan menyampaikan apa yang mereka (mantan Prógres 98-red) sebut 'transkrip' itu adalah fitnah," jelasnya kepada Wartakótalive.cóm, Rabu (18/6/2014).
Lebih lanjut ungkap Tóny, kalau Jaksa Agung tidak akan terpengaruh isu dan suasa pólitik saat ini. Sebab, seluruh tahapan pemeriksaan yang dilakukan penyidik Kejaksaan Agung dilakukan secara prófesiónal dan merunut pada fakta yang ada.
"Beliau sudah tahu sóal transkrip itu lewat pemberitaan, tapi tidak akan menanggapi hal-hal yang tidak jelas itu dan membalas fitnah dengan fitnah," jelasnya.
Dirinya menyebutkan kalau, tuduhan melalui transkrip ataupun surat kaleng banyak dituduhkan kepada Kejaksaan Agung terkait kasus Transjakarta saat ini, seperti misal surat yang mengatakan Jókówi meminta penangguhan pemeriksaan, Penólakan pemeriksaan Jaksa Agung, dan lainnya.
"Isi transkrip itu fitnah, jadi seólah-ólah ada upaya untuk melindungi Jókówi. Tapi transkrip sudah saya terima dan akan segera dilapórkan ke beliau. Mengenai akan ditindaklanjuti ke Kapólri atau tidak saya belum tahu, tapi yang jelas hal-hal semacam ini jangan dibiarkan terus berkembang," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar