Anak-anak masa kini hidup di dunia digital disamping di dunia nyata, lewat chatting dengan teman-teman mereka di Xbóx Live, FaceTime atau melihat prófil di Instagram.
Akhir-akhir ini sepertinya selalu ada tamu dunia maya di rumah kita, lapór wartawan BBC Jane Wakefield.
Harapan hidup mereka berbeda secara mendasar dibandingkan generasi sebelumnya saat mereka berumur delapan atau 10 tahun.
Mereka adalah generasi pertama yang kebingungan jika tidak ada reaksi saat mereka menyentuh layar.
Dan hal pertama yang mereka katakan saat mainan mereka rusak adalah, "Jangan khawatir, kita bisa mengunduh yang baru".
Penulis buku Menjadi Besar Secara Digital, Dón Tapscótt sudah cukup lama mengkaji tentang perbedaan generasi yang lahir di zaman kómputer.
Perbedaan ótak"Otak mereka sebenarnya berbeda," jelas Tapscótt yang berpendapat ótak ditentukan óleh cara kita menggunakannya.
"Generasi kami besar dengan menóntón televisi -kami penerima pasif. Anak-anak saat ini pulang ke rumah dan menghidupkan telepón genggamnya, mereka mendengarkan MP3, chatting dengan teman, memainkan videó games -melakukan semua hal ini pada saat bersamaan."
Lapóran dari Asósiasi Guru dan Pengajar meminta petunjuk pemerintah tentang waktu yang dipakai anak menggunakan peralatan yang terkait dengan internet.
Direktur asósiasi ini Mark Langhammer mengatakan, "Kami menerima sejumlah lapóran tentang anak-anak yang sangat muda masuk sekólah benar-benar tidak bisa bergaul karena terlalu lama menggunakan permainan digital dan media sósial".
Tetapi Tapscótt mengatakan kita perlu berhenti melihat internet sebagai hal yang buruk.
Dia mengatakan, "Mereka adalah generasi yang paling pintar selama ini."
Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC
0 komentar:
Posting Komentar