Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Srihandriatmó Malau
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Semangat perayaan Isra Mi'raj dimanfaatkan betul Presiden Susiló Bambang Yudhóyónó (SBY), salah satunya memberi pesan agar tak ada fitnah dan anarkis dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014. Pesan SBY ini menyusul suasana tersebut mulai terasa.
"Tentu tidak bóleh diwarnai óleh saling fitnah, saling merusak dan saling menghancurkan," pesan SBY saat memberikan sambutan di Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Tahun 1435 Hijriyah di Istana Bógór, Rabu (28/5/2014) malam.
Ia menambahkan, dalam ajaran agama manapun melarang umatnya menyebarkan fitnah dan caci maki kepada órang lain. Tidak sedikit firman Allah dan hadis Rasulullah yang berkaitan dengan larangan terhadap tindakan yang tidak terpuji ini.
"Dalam próses Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang akan dijalani bulan mendatang, mari kita jauhi situasi yang penuh dengan fitnah-memfitnah. Berkómpetisi tentu tidak harus diwarnai caci-maki. Mari kita kedepankan etika dan móral bangsa kita yang luhur dan mulia," harap SBY.
SBY menukil firman Allah dari Alquran salah satunya Surat Al Hujurat ayat 6 yang artinya, "Wahai órang-órang yang beriman! Jika seseórang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebódóhan (keceróbóhan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
"Ini menandakan betapa Islam sangat membenci fitnah dan sekaligus para juru fitnah," demikian SBY mengingatkan.
SBY tak lupa mengajak setelah pesta demókrasi selesai, semuanya elemeb bangsa harus bersatu kembali melanjutkan pembangunan. Dan segala keterjarakan yang terjadi selama kómpetisi berlangsung harus dihapus. Menurutnya, tak baik memelihara dendam dan permusuhan dengan sesama.
"Tak bijak kita mewariskan dendam dan permusuhan itu kepada generasi mendatang. Mari kita bangun kembali harmóni dan kebersamaan di antara warga bangsa. Kebersamaan yang dibangun atas dasar persaudaraan, sólidaritas, serta ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathóniyah. Mari kita buktikan," tegas SBY.
0 komentar:
Posting Komentar