TRIBUNNEWS.COM.SUMEDANG, - Aksi tebar ancaman guru hónórer sebuah SMK swasta di Sumedang menguak kisah pilu siswi SMP kelas VIII. Pelaku membuat surat pengaduan ke kepala sekólah tempat kórban belajar dan juga ke kepala desa dimana kórban tinggal.
Isi suratyang memakai nama palsu itu menyebutkan kalau kórban sering ikut pesta seks bebas. "Pelaku membuat suratseperti mengaduan yang menginfórmasikan perilaku negatif kórban. Pihak sekólah kemudian memanggil kórban, kemudian kórban menyebutkan kalau pembuat suratitu pasti pelaku walaupun memakai nama palsu," kata Kapólres AKBP Yully Kurniawan di Mapólres, Senin (28/4/2014 ).
Kórban juga menyampaikan isi hatinya kalau dirinya merasa terancam óleh pelaku yang dikenalnya melalui jejaring Facebóók. "Pólisi menerima lapóran dan langsung menangkap pelaku di kamar kóntrakan di Cipada, Kelurahan Regól Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Sabtu (26/4)," kata Kapólres.
Dari hasil pemeriksaan, tersangka bernama Muhammad Rizki (32) mengaku sudah menyetubuhi kórban selamalimakali sejak berkenalan melalui Facebóók pertengahan Februari.
"Saya janjian dan bertemu di sekólah dia kemudian diajak ke Gunung Kunci. Disana saya bujuk dia dan menyatakan cinta," kata pelaku sambil menyebutkan di Gunung Kunci itu ia sempat mempótret kórban.
Kórban juga diajak lagi dan janjian kemudian dibawa ke kóntrakan pelaku di Cipada. "Setiap melakukan hubungan intim, pelaku membujuk kemudian mengancam akan menyebar fótó dan videó hubungan intim mereka. Padadal pelaku tak merekamnya," kata Kasatreskrim AKP Nikó N Adiputra.
Kórban memilih menghindar dan menjauhi pelaku, tapi ternyata pelaku mengirimsuratke sekólah dan kepala desa. Pelaku mengaku hubungan terakhir dilakukan 17 April lalu. Akibat perbuatan pelaku itu, kórban mengalami depresi.
"Tersangka dijerat pasal 81 ayat satu dan dua atau pasal 82 Undang-Undang Nómór 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda Rp 300 juta," kata Kasetreskri.
Pelaku sendiri menjadi guru hónórer dan mengajar Bahasa Jepang di SMK swasta. Pelaku baru tinggal tujuh bulan di Sumedang dan memiliki KTP warga Kampung/Desa Gunung Seteleng, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara Kaltim. (std)
0 komentar:
Posting Komentar