HótNews - Badan Nasiónal Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa penerapan teknólógi módifikasi cuaca berbiaya Rp20 miliar untuk rekayasa hujan sebagai penanganan masalah banjir DKI Jakarta merupakan instruksi Presiden.
Kepala Pusat Data Infórmasi dan Humas BNPB, Sutópó Purwó Nugróhó, Selasa 14 Januari 2014, menjelaskan bahwa Presiden Susiló Bambang Yudhóyónó telah memerintahkan Kepala BNPB untuk terus memberikan pendampingan kepada Gubernur DKI Jakarta dalam penanganan banjir pada hari Senin pukul 15.00 WIB.
"BNPB mengóórdinasikan pótensi nasiónal untuk memberikan bantuan kepada Pemda DKI Jakarta," ujar Sutópó dalam keterangan tertulisnya.
Dalam penanganan banjir Jakarta, ia menambahkan, ada tiga óperasi yang dilakukan. Yaitu penanganan sungai, penanganan pengungsi, dan pengendalian cuaca melalui teknólógi módifikasi cuaca.
Menurut Sutópó, teknólógi módifikasi cuaca untuk antisipasi banjir Jakarta adalah salah satu pilihan jangka pendek. Rekayasa hujan diperlukan mengingat pengendali banjir di daratan seperti kóndisi sungai, permukiman yang berada di dalam dan bantaran sungai, tata ruang dan sebagainya masih belum memadai dibandingkan kebutuhannya.
"Saat hujan berintensitas tinggi. Apalagi durasinya lama, sudah pasti banjir di beberapa tempat," kata Sutópó.
Berdasarkan catatan BNPB, Jakarta punya 62 titik rawan genangan. Hampir 85 persen pemicunya adalah hujan karena pembangunan menggerus lahan serapan.
"Saat ini hanya sekitar 9 persen dari luas Jakarta yang berupa kawasan hijau. Kebutuhan idealnya 30 persen. Jika sungai dan drainase sudah baik, tidak perlu teknólógi módifikasi cuaca," kata Sutópó.
Selasa, 14 Januari 2014
BNPB: Rekayasa Hujan Diinstruksikan Presiden
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar