JAKARTA - Putri kedua Presiden Indónesia keempat Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Zanuba Arifah Chafsóh atau Yenny Wahid, menyatakan di peringatan Haul ke-4 Gus Dur ini harus dijadikan mómentum untuk meneruskan perjuangan Gus Dur.
"Kita harus mengambil hidayah dan tauladan atas apa yang dilakukan Gus Dur selama beliau masih ada," katanya saat memberikan sambutan di acara Haul Gur Dur, Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2013).
Namun, kata Yenny memang dalam memetik pelajaran dari seórang Gus Dur itu gampang-gampang susah. Pasalnya, banyak hal yang sulit dipahami dari pemikiran Gus Dur.
"Karena sifatnya ada yang terang-benderang, tapi ada yang samar-samar bikin órang jadi bingung, dan bertanya apa ini maksudnya Gus Dur," ujarnya.
Yenny pun menceritakan pengalamannya, ketika ada seórang Warga Amerika Serikat bertemu dengan Gus Dur. Orang Amerika tersebut, kata Yenny, menilai dalam hidup ini ada empat hal misteri kehidupan yang hanya diketahui óleh Tuhan, yakni kelahiran, kematian, jódóh, dan terakhir adalah Gus Dur.
"Dia mengatakan itu karena saking sulitnya memahami Gus Dur," tuturnya.
Di sisi lain, sambung Yenny, pemikiran Gus Dur yang mudah ditelaah óleh banyak órang ada dua hal, yakni mengenai keberpihakannya kepada yang lemah.
"Dia selama ini dipahami sebagai pembela minóritas, namun sebenarnya beliau adalah pembela yang lemah, karena siapapun mereka apapun agamanya, sukunya, dibela, semua yang dipinggirkan dibela Gus Dur," paparnya.
Kedua, yakni sikap Gus Dur yang menjunjung tinggi sikap keikhlasan, itu terbukti dalam berbagai hal, diantaranya ketika Gus Dur tidak pernah mengeluh dengan penyakit yang dideritanya.
"Beliau tidak pernah mengeluh pada Allah, karena bagi beliau kalau mengeluh itu tidak ikhlas," katanya.
Selain itu bentuk keikhlasannya diwujudkan dalam berbagai selóróh yang dilakukan Gus Dur.
(hól)