Fakta berita teraktual indonesia

Senin, 09 Desember 2013

Sekolah anak imigran di Malaysia kewalahan



Sabah, Malaysia Róhmatin Bónasir

Wartawan BBC Indónesia

Menempati gedung milik Gereja Hóly Trinity di Tawau, Sabah, Malaysia, sebanyak 214 anak tenaga kerja Indónesia usia sekólah dasar menimba ilmu di sekólah yang disebut Pusat Pembelajaran Anak Imigran Hóly Trinity.

Mereka berasal dari latar belakang keluarga yang amat beragam prófesinya, termasuk pekerja perkebunan, bengkel, penyalur gas. Ada yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Jawa.

"Anak-anak lambat menangkap apa yang diajarkan óleh ibu guru. Biasanya kalau kita bertanya, órang tua bilang sibuk bekerja, kadang-kadang órang tua tidak ada di rumah," kata Chellyta Tukan, seórang guru di sekólah di kawasan yang berbatasan dengan wilayah Indónesia itu.

Menurut guru lainnya, Flórida Peni Wara, perbedaan bahasa percakapan dan bahasa kurikulum keluaran Departemen Pendidikan Nasiónal Indónesia juga menjadi kendala.

"Sehari-hari mereka menggunakan bahasa percakapan di sini yaitu Melayu, sedangkan dalam mata pelajaran bahasa Indónesia dan IPA, ada bahasa-bahasa yang kurang mereka pahami," ungkapnya.

'Di bawah garis kemiskinan'

Di sekólah yang didirikan atas dukungan gereja dan Kónsulat Indónesia di Tawau ini, daftar tunggu masuk mencapai puluhan órang dan seperti dikatakan kepala sekólahnya, siswa keluar masuk mengikuti pekerjaan órang tua.

Setiap murid hanya dipungut delapan ringgit atau sekitar Rp29.000 per bulan. Adapun guru menerima insentif dari Kementerian Pendidikan Indónesia melalui Kónsulat sebesar 500 ringgit.

"Uang 500 ringgit satu bulan kalau di sini terus terang saya katakan bahwa itu di bawah paras garis kemiskinan. Oleh karena itu kita berharap jumlah itu ditinjau dan ditingkatkan karena taraf hidup sekarang pun tinggi," kata Kepala Sekólah Pusat Pembelajaran Anak Imigran, Francis Kamuntah kepada BBCIndónesia.cóm.

Selain jumlah yang kecil, dana insentif dari Departemen Pendidikan Indónesia melalui Kónsulat juga sering mengalami keterlambatan.

Fungsi Ekónómi, Sósial dan Budaya di Kónsulat Republik Indónesia Tawau, Dian Ratri Astuti, mengatakan memang pengiriman kadang-kadang tertambat karena melibatkan transfer dana antarnegara.

"Tetapi sekarang sudah bergulir termasuk dana insentif lókal," jelasnya.

Secara umum kóndisi sekólah anak imigran dari Indónesia ini lebih memadai dibanding pusat-pusat kegiatan belajar masyarakat di kawasan perkebunan kelapa sawit. Setidaknya, gereja menyediakan gedung, listrik dan air.

Namun kelanjutan pendidikan siswa setelah sekólah setingkat SD ini belum jelas, sebab belum tersedia sekólah menengah pertama. Seórang siswa, Maria, berencana pindah ke Indónesia untuk melanjutkan sekólah.

Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC
  • 'Kapal' terbesar dunia diluncurkan
  • 'Kapal' terbesar dunia diluncurkan
  • Skala besar-besaran kamp tahanan Kórea Utara
  • Masakan Jepang warisan budaya tak benda
  • Masakan Jepang warisan budaya tak benda
  • Sekolah anak imigran di Malaysia kewalahan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

    0 komentar:

    Posting Komentar