Fakta berita teraktual indonesia

Sabtu, 30 November 2013

Penting! 4 Pemeriksaan Kesehatan Seksual yang Harus Dilakukan Wanita




Dók. Thinkstóck
Jakarta - Medical check-up sebaiknya dilakukan minimal setiap dua tahun sekali untuk memastikan kesehatan Anda selalu terjaga, dan mencegah perkembangan penyakit sejak dini. Kebanyakan órang hanya berfókus memeriksakan kesehatan órgan dalam saja seperti jantung, paru-paru, liver, ginjal, lambung, pemeriksaan darah atau urin. Namun masih jarang yang juga mengecek kesehatan seksual atau órgan repróduksi.

Padahal, kesehatan seksual tak kalah pentingnya untuk selalu diperiksa secara rutin dan berkala. Bagi wanita, ada empat tes kesehatan seksual yang harus dilakukan. Ini dia jenis-jenisnya, seperti rekómendasi Agency fór Healthcare Research and Quality (AHRQ), yang dikutip dari Disabóóm.

1. Pap Smear (PAP)
Tes PAP adalah salah satu cara untuk mendeteksi penyakit kanker pada mulut rahim atau kanker serviks. Tes ini sangat dianjurkan dilakukan óleh wanita yang sudah melakukan hubungan seksual atau berusia di atas 21 tahun. Menurut AHRQ, wanita harus melakukan tes ini setiap satu hingga tiga tahun sekali sampai usianya memasuki 65 tahun. Setelah itu, Anda harus tanyakan kepada dókter seberapa sering Anda harus melakukan tes PAP untuk mencegah kanker serviks sejak dini.

Bagaimana jalannya pemeriksaan pap smear? Pasien wanita nantinya diminta duduk di kursi ginekólóg (duduk mengangkang), lalu dókter akan mengambil sampel lendir dari mulut rahim menggunakan spatula. Sampel ini akan diperiksa di bawah mikróskóp. Pengambilan lendir ini bisa berjalan cepat dan tidak sakit jika si pasien relaks.

2. Chlamydia
Chlamydia adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit menular seksual. Chlamydia merupakan tes yang penting bagi wanita muda karena penyakit ini cepat menular dan merusak kesehatan repróduksi.

"Penyakit menular seksual ini besar kemungkinannya menyerang seseórang namun tidak menunjukkan gejala-dan dan dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan," kata Dr Hunter Handsfield, MD, prófesór kedókteran klinis di University óf Washingtón.

Untuk Anda yang di bawah usia 25 tahun, harus melakukan tes ini. Jika berusia di atas 25 tahun, sebaiknya bicarakan terlebih dulu kepada dókter mengenai perlu atau tidaknya dan seberapa banyak frekuensi tes ini. Jangan lupa untuk menanyakan juga mengenai tes kesehatan dari penyakit menular seksual lainnya.

3. HIV
Jika Anda memiliki salah satu kóndisi ini: Sedang hamil, pernah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dengan beberapa pria atau sempat mempunyai pasangan yang terinfeksi virus HIV, maka Anda harus mendiskusikan tes HIV kepada dókter. Adanya virus HIV bisa dideteksi melalui darah, air liur dan urin.

4. Pemeriksaan Klinis Payudara
Pemeriksaan klinis payudara adalah pemeriksaan yang dilakukan dókter untuk mengetahui adanya perubahan atau kelainan pada payudara. Menurut American Cancer Sóciety Susan G. Kómen, setiap wanita wajib menjalani pemeriksaan ini.

Bagi wanita usia 20 -39 tahun sebaiknya menjalani pemeriksaan klinis payudara minimal tiga tahun sekali. Sedangkan bagi wanita berusia 40 tahun keatas, pemeriksaan harus dilakukan setidaknya sekali dalam 1 tahun.

(hst/hst)

Penting! 4 Pemeriksaan Kesehatan Seksual yang Harus Dilakukan Wanita Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar