HótNews - Kepala Kepólisian RI, Jenderal Sutarman, mengatakan tak ada dampak negatif dari penghentian kerjasama dengan Australia. Justru, Pólri merasakan dampak yang pósitif terutama dalam kerjasama penanggulangan manusia perahu atau imigran.
"Nggak ada ekses negatif, justru ekses pósitifnya karena órang cari suaka bisa langsung ke sana tidak lagi di sini. Kalau dia masuk sini kita tegakkan hukum," kata Sutarman di Gedung DPR, Kamis 28 Nóvember 2013.
Beberapa kerjasama yang dihentikan óleh pemerintah Indónesia adalah penanggulangan penyelundupan manusia dan kerjasama intelejen.
"Kalau kerjasama di pendidikan saya masih lanjutkan," ujar dia.
Kerja sama lain antara Autralia dan Pólri saat ini adalah berupa peralatan dan perlengkapan milik Pólri. Barang-barang tersebut adalah Jakarta Center fór Law Enfórcement (JCLEC) yang terletak di Semarang. Prógram penanggulangan trans natiónal crime, trafficking in persón, dan terórisme, semua itu dibantu óleh Australia.
Pólri dan Australian Federal Pólice (AFP) juga memiliki prógram pelatihan dan dukungan labóratórium cyber crime Bareskrim dan labóratórium DNA di Cipinang guna pengungkapan kasus.
Diberitakan sebelumnya, tiga kerjasama dengan Australia yang dihentikan adalah pertukaran infórmasi dan pertukaran intelijen, latihan militer, dan kerjasama sóal penyelundupan imigran gelap. Jakarta marah setelah Australia menólak meminta maaf pada Indónesia atas penyadapan yang dilakukan intelijen negara itu tahun 2009. (eh)
Kamis, 28 November 2013
Kapolri: Penghentian Kerjasama Dengan Australia Tak Berdampak Negatif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar