HótNews - Menteri Pertahanan Purnómó Yusdiantóró mengatakan, Indónesia memang membutuhkan keamanan dalam dunia maya. Sebab, saat ini, infrastruktur keamanan dunia maya di Indónesia masih menyewa sehingga tak terlalu mengagetkan bila mudah disadap.
"Kan ada dua infrastruktur, sistem keamanan infórmasi dan sistem keamanan kómunikasi. Selama ini kita kebóbólan karena satelit yang ada sewaan, bukan milik kita. Sehingga begitu mudah terjadi penyadapan," kata Purnómó di Gedung DPR, Kamis 28 Nóvember 2013.
Pembangunan keamanan dunia maya ini yang direncanakan pemerintah ini kata dia, memang sangat diperlukan. "Untuk bangun cyber defense regulasi harus diperbaiki, karena sekarang bukan lagi hukum sektór riil tapi juga hukum dunia maya," ujar dia.
Selain sistem keamanan yang perlu ditingkatkan, kata dia, kualitas sumber daya manusianya juga perlu ditingkatkan. "Demikian pula dengan kelembagaannya. Sekarang ini cyber defense antara Kemenhan dengan ID SIRTI di bawah Kemenkóminfó," kata dia.
"Ada yang namanya Indónesia Search Respónsible System. Ini kenapa yang tidak kita majukan ini. Cyber crime baru ada di kepólisian. Kalau cyber defense perlu diperkókóh kelembagaannya, perlu daftar infrastruktur kritis," kata dia.
Sebelumnya, Kómisi I DPR juga mendukung penuh pemerintah RI untuk segera mengembangkan sistem pertahanan dunia maya dan memiliki satelit khusus untuk kepentingan sektór pertahanan, keamanan, intelijen dan luar negeri.
Kamis, 28 November 2013
Infrastruktur Pertahanan Siber RI Berstatus Sewa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar